Kamis, 23 Oktober 2008

MP3 Bisa Bikin Tuli?!

Penggunaan pemutar musik digital (MP3) di kalangan anak-anak dan remaja dinilai sudah mengkhawatirkan. Uni Eropa pun sudah gerah dan mengeluarkan peringatannya, jika mereka tak mengindahkan peringatan tersebut dan masih menggunakan MP3 semau mereka, maka dikhawatirkan jutaan anak bakal menderita kerusakan pendengaran.

Kemungkinan terburuk, mereka akan kehilangan pendengaran permanen alias tuli. Asumsi tersebut diambil apabila para anak-anak ini mendengarkan MP3 dengan volume tinggi dengan frekuensi lebih dari 5 jam dalam satu minggu dan dilakukan dalam periode 5 tahun.

Mereka menambahkan, dengan mendengarkan MP3 para anak-anak itu disebut sama saja melakukan 'hiburan kebisingan'. Anak-anak ini pun diminta untuk segera menurunkan volume suara perangkat musiknya tersebut demi melindungi pendengaran mereka.

"Risiko kerusakan pendengaran tergantung dari volume suara dan lamanya durasi. Semakin lama para anak-anak atau remaja ini dekat dengan ancaman tersebut maka semakin dekat pula mereka dengan risiko kerusakan pendengaran," tukas pernyataan juru bicara Uni Eropa.

Penggunaan perangkat musik digital memang tak mengenal umur, para orang dewasa pun tak sedikit pula yang menggunakannya. Diperkirakan, ada sekitar 50 hingga 100 juta orang yang mendengarkan musik dari perangkat ini secara rutin.

Peneliti Uni Eropa sendiri mengkalkulasikan bahwa jumlah yang berisiko terancam mengalami kerusakan pendengaran ada sebanyak 5-10 persen.

Sementara jumlah perangkat audio portable yang dijual di pasaran mencapai 184 hingga 246 juta unit dalam empat tahun belakangan, dengan 124-165 juta unit diantaranya merupakan perangkat MP3.

Hal ini juga berlaku untuk headset yang lainnya loh...Jadi lebih baik, gunakan seperlunya deh..Jangan sampai jadi ketergantungan sama headset..Tuli..??!! Mau??? Tidak kan....

Sabtu, 11 Oktober 2008

Antivirus ter-OK ??!!!

Virus Bulletin 100 melakukan pengujian dengan 100 malware yang diambil dan aktif, pengujian dilakukan dengan Windows Server 2008.

Dari 25 produk 16 Antivirus lolos test ini. 8 lainnya tidak bisa mengidentifikasi sampai memberikan laporan yang salah.

Produsen antivirus seperti McAfee, Symantec, Microsoft dan Sophos mampu melewati test yang dilakukan Virus Bulletin 100. Produk lain seperti F-Secure, Kaspersky dan Computer Associates memerlukan catatan kecil dalam pengujian.

Antivirus yang gagal test seperti Redstone, Avira, Microworld, Quick Heal dan ArcaBit. Paling lemah adalah ArcaVir karena gagal mengidentifikasi 93 malware yang diuji.

Perusahaan antivirus baru bisa berhasil melewati test untuk menerima sertifikat VB100, dengan tingkat kelulusan 100 buah malware mampu diidentifikasi.

CA's eTrust sempat gagal dengan melewati 1 malware dari 100 buah yang diuji. F-Secure dan Kaspersky masing masing memberikan 1 buah kesalahan dalam memberikan peringatan ketika menditeksi sebuah malware.

Trend Micro tidak ikut dalam test tersebut, karena kegagalan pada test yang dilakukan bulan April lalu.

so...pilih mana?
tapi bukan bearti yg ga lolos, jelek loh ya....
msg2 ada advantages n disadvantages na...tul??